Pages

Tenaga Pendidik SDN Sidomulyo 04

Sukimantara (Guru Kelas 4), Sri Uniyati, S.Pd. (Guru Kelas 5), Kurrotun AF, S.Pd. (Guru Kelas 3), Lufi Nuridahyanti (Guru Kelas 1), Nurholis Faturohman (Guru PAI), Dra. Tinuk Sapartinah (Kepala Sekolah), Lilik Andayani (Guru Kelas 2), Dra. Suyatni (Guru Kelas 6), T. Antonius (Guru PAK)

Rehabilitasi Gedung APBNP 2012

Pada tahun 2012 SDN Sidomulyo 04 mendapatkan Dana Rehabilitasi Kelas dari APBNP 2012.

Kepala SDN Sidomulyo 04

Dra. Tinuk Sapartinah, sebagai Kepala Sekolah senantiasa memberikan "tausyiah" bagi guru dan siswa, untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah.

Pemutaran Film Perjuangan Nabi SAW

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pada tanggal 26-01-2013, SDN Sidomulyo menyelenggarakan nonton bareng film tentang perjuangan Nabi SAW dan para sahabat pada awal-awal dakwah Islam.

Antusias Siswa dalam Kegiatan Sekolah

Para siswa sangat antusias dalam setiap kegiatan yang diselengarakan oleh sekolah. Apalagi dalam peringatan Maulid Nabi SAW, siswa mengaku sangat senang dengan acara yang berbeda dari biasanya tersebut.

Jumat, 07 Desember 2012

Guru dan Kurikulum 2013

SDN Sidomulyo 04- Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013. Apa saja?   
Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar (baca: kompetensi pedagogi/akademik).  Didalamnya terkait dengan metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-ratanya 44,46.
Kedua, kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa.
Ketiga, kompetensi sosial. Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya.
Keempat, kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya.
Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.
Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif.
Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan. (***)

Dirgahayu Korpri Ke-67

SDN Sidomulyo 04- Bertepatan dengan HUT Korpri ke-67, dalam tulisan ini saya akan menjelaskan makna yang terkandung dalam lambang Korpri. Diharapkan setelah membaca tulisan ini, para abdi negara dapat menjalankan tugasnya sesuai hakikat yang diamanatkan dalam lambang Korpri tersebut.
ARTI LAMBANG KORPRI
UMUM
Lambang terdiri dari 3 (tiga) bagian pokok.
  • POHON dengan 17 ranting, 8 dahan dan 45 daun, yang melambangkan kehidupan masyarakat Indonesia sejak diproklamasikannya Negara Republik Indonesia  pada  tanggal 17 – 8- 1945.
  • RUMAH/BALAIRUNG dengan lima tiang, melambangkan Pemerintah Republik Indonesia yang stabil dan demokratis berdasarkan Pancasila.
  • SAYAP yang besar dan kuat berelar 4 (empat) di tengah 5 (lima) di tepi yang melambangkan cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia yang luhur dinamis berdasarkan Undang-Undang ’45.
MAKNA DAN ARTI MOTIF
  1. Pengambilan motif pohon didasarkan Tradisi Bangsa Indonesia yang menggunakan motif itu sebagai lambang kehidupan masyarakat.
  2. Motif balairung melambangkan Pemerintah yang demokratis. Balairung sebagai tempat bertukar fikiran yang/biasa terdapat di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat di kampung – kampung.
  3. Ke-lima tiang dari balairung melukiskan Pancasila sebagai azas KORPRI.
  4. Motif sayap melambangkan kekuatan kesanggupan dan dinamika hidup.
  5. Pangkal kedua sayap bersatu di tengah melambangkan sifat persatuan KORPRI di dalam satu wadah yang melukiskan jiwa korsa yang bulat sebagai alat yang ampuh, bersatu padu dan setia kepada pemerintah untuk menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
  6. Sayap yang mendukung balairung dan pohon menggambarkan hakekat tugas KORPRI sebagai mengabdi masyarakat yang mengutamakan kepentingan umum, Bangsa dan Negara.
  7. Pedoman yang melandasi dan mendukung bangunan balairung adalah sebagai lambang loyalitas tunggal KORPRI terhadap Pemerintah dan Negara.
  8. Pohon   dengan   dahan   dan   dedaunan   yang   tersusun    rapi   teratur melambangkan hasil pemeliharaan dan pemantapan stabilitas politik dan sosial yang dinamis di dalam Negara Republik Indonesia.
  9. Lantai gedung balairung yang tersusun harmonis pyramidal, melambangkan peningkatan dan pemeliharaan mutu/watak KORPRI.
  10. Warna emas dari lambang mempunyai arti keluhuran dan keagungan cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia.
--oO(Semoga Bermanfaat)Oo—